Memahami KPI( Key Performance Indicator) Perusahaan
Kontrol serta penilaian ialah guna yang berarti dalam manajemen buat membenarkan rencana kerja organisasi dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan akhir organisasi dapat tercapai. Buat dapat melaksanakan guna kontrol serta penilaian dengan baik diperlukan sistem manajemen kinerja yang baik. Sistem manajemen kinerja yang baik wajib dapat menggambarkan proses bisnis yang terjalin dalam organisasi secara totalitas. Sistem manajemen kinerja bisa diukur memakai KPI( Key Performance Indicator) https://www.membisnis.com
Sistem manajemen kinerja muat ukuran- ukuran KPI( key performance indicator) yang merepresentasikan kinerja dari seluruhbagian organisasi serta keterkaitan yang terdapat antar bagian- bagian tersebut. Banyak industri yang sudah mempunyai sistem manajemen kinerja tetapi cuma berisi” list of KPIs” serta mengabaikan keterkaitan antar penanda. Dalam satu dekade terakhir tumbuh sistem manajemen kinerja semacam Balanced Scorecard( BSC) yang berupaya mengakomodasi terdapatnya keterkaitan antar penanda. Dalam BSC, keterkaitan antar penanda cuma dinyatakan secara kualitatif. Bila ikatan keterkaitan ini dapat dinyatakan secara kuantitatif, hingga model pengukuran kinerja bia digunakan buat tujuan yang lebih definitif serta khusus, misalnya upaya revisi yang lebih khusus, maupun buat memprediksi sikap sistem di masa depan.
Penafsiran KPI
KPI( Key Performance Indicator) merupakan perlengkapan ukur yang menggambarkan daya guna industri dalam menggapai tujuan bisnisnya. Industri memakai KPI buat mengukur kesuksesan pencapaian sasaran mereka. Ada pula sebagian ciri dari KPI ialah:
Dimensi Non- Financial
Dimensi yang kerap digunakan( Regular measurements)
Dimensi yang dikenal oleh manajemen
Seluruh orang yang terdapat di dalam sesuatu organisasi sudah paham serta menguasai KPI
Tanggung jawab kepada orang serta tim
Mempunyai dampak yang sangat signifikan
Mempunyai dampak yang positif
Key performance indicator diukur dalam periode setiap hari, mingguan serta bulanan. KPI yang baik ialah sesuatu perihal yang berarti serta terus menerus menemukan atensi dari manajemen. Kala seorang menyimpang dari KPI, pihak manajemen bisa mengambil sesuatu keputusan serta memanggil orang yang bertanggung jawab.
Pengerian Key Performance Indicator Bagi Ahli
Bagi Iveta( 2012), Key Performance Indicator( KPI) merupakan dimensi yang bertabiat kuantitatif serta bertahap untuk industri dan mempunyai bermacam perspektif serta berbasiskan informasi konkret, serta jadi titik dini penentuan tujuan serta penataan strategi organisasi.
Bagi Warren( 2011), Key Performance Indicator( KPI) ialah suatu pengukuran yang memperhitungkan gimana suatu organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang diartikan merujuk kepada gimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara merata.
Bagi Parmenter( 2007), mendefinisikan Key Performance Indicator( KPI) bagaikan yang sangat kritikal buat kesuksesan organisasi pada keadaan saat ini serta di masa tiba.
Bagi Banerjee serta Buoti( 2012), Key Performance Indicator( KPI) merupakan dimensi berskala serta kuantitatif yang digunakan buat mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan menggapai sasaran organisasi. KPI pula digunakan buat memastikan objektif yang terukur, memandang tren, serta menunjang pengambilan keputusan.
Jenis- jenis Key Performance Indicator
Pada dasarnya, Penanda Kinerja Utama ataupun KPI bisa dibedakan jadi 2 tipe ialah KPI Financial serta KPI Non- Financial.
Key Performance Indicator Financial
KPI Financial merupakan penanda kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan. Contoh KPI Finansial ini antara lain merupakan bagaikan berikut:
KPI Laba Kotor( Gross Profit), ialah KPI yang mengukur jumlah duit yang tersisa dari pemasukan sehabis dikurangi Harga Pokok Penjualan( HPP).
KPI Laba Bersih( Net Profit), ialah KPI yang mengukur jumlah duit yang tersisa dari pemasukan sehabis dikurangi Harga Pokok Penjualan serta biaya- biaya bisnis yang lain semacam bayaran bunga serta pajak.
KPI Marjin Laba Kotor( Gross Profit Margin), ialah KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pemasukan.
KPI Marjin Laba Bersih( Net Profit Margin), ialah KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih bersumber pada pendapatannya.
KPI Rasio Mudah( Current Ratio), ialah KPI yang mengukur kinerja keuangan neraca likuiditas dengan memberikan aktiva mudah( current assets) dengan Kewajiban mudah( current liabilities).
Penanda ini memperkirakan seberapa baik sesuatu bisnis hendak bertahan apabila hadapi penyusutan secara seketika.
Key Performance Indicator Non- Financial
KPI Non- Financial merupakan KPI yang tidak secara langsung pengaruhi keuangan sesuatu industri. Sebagian contoh KPI Non- Finansial yang diartikan tersebut antara lain semacam:
Perputaran Tenaga Kerja( Manpower Turnover)
Matriks Kepuasan Pelanggan( Customer Satisfaction metrics)
Rasio Pelanggan Kesekian terhadap Pelanggan Baru( Repeat Customer to New Customer Ratio)
Pangsa Pasar( Market Share)
Faktor- Aspek yang Pengaruhi Efektifitas KPI
KPI cuma hendak bermanfaat bila terdapat tindak lanjut atas KPI itu sendiri, kerap kali industri mengadopsi KPI yang terkenal digunakan dalam sesuatu industri. Tetapi sehabis itu bingung kenapa KPI tersebut tidak merefleksikan kinerja industri. Dalam meningkatkan strategi buat menyusun KPI, regu Kamu wajib mulai dari memandang apa tujuan organisasi Kamu, gimana Kamu berencana buat mencapainya serta siapa yang bisa mengambil aksi bersumber pada data ini. Perihal ini sepatutnya ialah proses kesekian yang mengaitkan masukan dari analysts, kepala bagian serta para manager. Sehabis itu Kamu hendak memperoleh penafsiran yang lebih baik menimpa gimana KPI mengukur proses bisnis industri Kamu serta siapa yang bisa menindaklanjuti proses bisnis tersebut.
Sistem manajemen kinerja muat ukuran- ukuran KPI( key performance indicator) yang merepresentasikan kinerja dari seluruhbagian organisasi serta keterkaitan yang terdapat antar bagian- bagian tersebut. Banyak industri yang sudah mempunyai sistem manajemen kinerja tetapi cuma berisi” list of KPIs” serta mengabaikan keterkaitan antar penanda. Dalam satu dekade terakhir tumbuh sistem manajemen kinerja semacam Balanced Scorecard( BSC) yang berupaya mengakomodasi terdapatnya keterkaitan antar penanda. Dalam BSC, keterkaitan antar penanda cuma dinyatakan secara kualitatif. Bila ikatan keterkaitan ini dapat dinyatakan secara kuantitatif, hingga model pengukuran kinerja bia digunakan buat tujuan yang lebih definitif serta khusus, misalnya upaya revisi yang lebih khusus, maupun buat memprediksi sikap sistem di masa depan.
Penafsiran KPI
KPI( Key Performance Indicator) merupakan perlengkapan ukur yang menggambarkan daya guna industri dalam menggapai tujuan bisnisnya. Industri memakai KPI buat mengukur kesuksesan pencapaian sasaran mereka. Ada pula sebagian ciri dari KPI ialah:
Dimensi Non- Financial
Dimensi yang kerap digunakan( Regular measurements)
Dimensi yang dikenal oleh manajemen
Seluruh orang yang terdapat di dalam sesuatu organisasi sudah paham serta menguasai KPI
Tanggung jawab kepada orang serta tim
Mempunyai dampak yang sangat signifikan
Mempunyai dampak yang positif
Key performance indicator diukur dalam periode setiap hari, mingguan serta bulanan. KPI yang baik ialah sesuatu perihal yang berarti serta terus menerus menemukan atensi dari manajemen. Kala seorang menyimpang dari KPI, pihak manajemen bisa mengambil sesuatu keputusan serta memanggil orang yang bertanggung jawab.
Pengerian Key Performance Indicator Bagi Ahli
Bagi Iveta( 2012), Key Performance Indicator( KPI) merupakan dimensi yang bertabiat kuantitatif serta bertahap untuk industri dan mempunyai bermacam perspektif serta berbasiskan informasi konkret, serta jadi titik dini penentuan tujuan serta penataan strategi organisasi.
Bagi Warren( 2011), Key Performance Indicator( KPI) ialah suatu pengukuran yang memperhitungkan gimana suatu organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang diartikan merujuk kepada gimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara merata.
Bagi Parmenter( 2007), mendefinisikan Key Performance Indicator( KPI) bagaikan yang sangat kritikal buat kesuksesan organisasi pada keadaan saat ini serta di masa tiba.
Bagi Banerjee serta Buoti( 2012), Key Performance Indicator( KPI) merupakan dimensi berskala serta kuantitatif yang digunakan buat mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan menggapai sasaran organisasi. KPI pula digunakan buat memastikan objektif yang terukur, memandang tren, serta menunjang pengambilan keputusan.
Jenis- jenis Key Performance Indicator
Pada dasarnya, Penanda Kinerja Utama ataupun KPI bisa dibedakan jadi 2 tipe ialah KPI Financial serta KPI Non- Financial.
Key Performance Indicator Financial
KPI Financial merupakan penanda kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan. Contoh KPI Finansial ini antara lain merupakan bagaikan berikut:
KPI Laba Kotor( Gross Profit), ialah KPI yang mengukur jumlah duit yang tersisa dari pemasukan sehabis dikurangi Harga Pokok Penjualan( HPP).
KPI Laba Bersih( Net Profit), ialah KPI yang mengukur jumlah duit yang tersisa dari pemasukan sehabis dikurangi Harga Pokok Penjualan serta biaya- biaya bisnis yang lain semacam bayaran bunga serta pajak.
KPI Marjin Laba Kotor( Gross Profit Margin), ialah KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pemasukan.
KPI Marjin Laba Bersih( Net Profit Margin), ialah KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih bersumber pada pendapatannya.
KPI Rasio Mudah( Current Ratio), ialah KPI yang mengukur kinerja keuangan neraca likuiditas dengan memberikan aktiva mudah( current assets) dengan Kewajiban mudah( current liabilities).
Penanda ini memperkirakan seberapa baik sesuatu bisnis hendak bertahan apabila hadapi penyusutan secara seketika.
Key Performance Indicator Non- Financial
KPI Non- Financial merupakan KPI yang tidak secara langsung pengaruhi keuangan sesuatu industri. Sebagian contoh KPI Non- Finansial yang diartikan tersebut antara lain semacam:
Perputaran Tenaga Kerja( Manpower Turnover)
Matriks Kepuasan Pelanggan( Customer Satisfaction metrics)
Rasio Pelanggan Kesekian terhadap Pelanggan Baru( Repeat Customer to New Customer Ratio)
Pangsa Pasar( Market Share)
Faktor- Aspek yang Pengaruhi Efektifitas KPI
KPI cuma hendak bermanfaat bila terdapat tindak lanjut atas KPI itu sendiri, kerap kali industri mengadopsi KPI yang terkenal digunakan dalam sesuatu industri. Tetapi sehabis itu bingung kenapa KPI tersebut tidak merefleksikan kinerja industri. Dalam meningkatkan strategi buat menyusun KPI, regu Kamu wajib mulai dari memandang apa tujuan organisasi Kamu, gimana Kamu berencana buat mencapainya serta siapa yang bisa mengambil aksi bersumber pada data ini. Perihal ini sepatutnya ialah proses kesekian yang mengaitkan masukan dari analysts, kepala bagian serta para manager. Sehabis itu Kamu hendak memperoleh penafsiran yang lebih baik menimpa gimana KPI mengukur proses bisnis industri Kamu serta siapa yang bisa menindaklanjuti proses bisnis tersebut.
Comments
Post a Comment